Boyolali — Alhamdulillah, pada hari Ahad, 1 Juni 2025, BTQ Al-Furqon III -biidznillah- sukses menggelar Pertemuan Wali Santri BTQ Al-Furqon III yang bertempat di Dukuh Tegalrejo, Cepogo, Boyolali. Acara berlangsung hangat dan lancar dengan dihadiri kurang lebih 70 peserta, yang terdiri dari para asatidzah, santri, wali santri, serta tamu undangan dari wilayah Cepogo dan sekitarnya.
Acara dimulai pukul 13.00 WIB, diawali dengan tilawah Al-Qur’an oleh Ustadz Tamam Abdurrazaq, salah satu pengampu BTQ Al-Furqon Cepogo. Suasana pun menjadi khidmat dan penuh berkah.
Selanjutnya, sambutan disampaikan oleh Kepala BTQ Al-Furqon, Ustadz Sholahuddien Al-Ayyuby. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan para orang tua yang telah menitipkan pendidikan anak-anaknya di BTQ Al-Furqon. Ia berharap, BTQ Al-Furqon bisa menjadi jembatan untuk melahirkan generasi sholih-sholihah sesuai dengan visi yang dimiliki BTQ Al-Furqon.
Pada sesi berikutnya, Ustadz Hasan Abu Ayyub, selaku pembina yayasan sekaligus pembina BTQ Al-Furqon, menyampaikan rencana penyeragaman kurikulum pendidikan antara BTQ Al-Furqon pusat (di Desa Butuh) dengan BTQ Al-Furqon Cepogo. Penyeragaman ini meliputi buku ajar serta kegiatan-kegiatan klasikal dan nonklasikal, demi menjaga kualitas dan keseragaman proses pendidikan.
Beliau juga menginformasikan rencana pembukaan kelas akhwat (santriwati) serta penambahan tenaga pengajar ustadzah, mengingat saat ini yang berjalan baru kelas ikhwan (putra).

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Burhan Shodiq. Dalam ceramahnya, beliau mengajak para orang tua untuk terus memiliki semangat dalam mendidik generasi penerus yang kuat—baik dari sisi agama, fisik, sosial, maupun ekonomi.
Salah satu pesan penting yang beliau tekankan adalah perhatian terhadap tiga unsur pembentuk kepribadian anak: pendengaran, penglihatan, dan hati.
“Anak-anak terbentuk pertama kali dari apa yang mereka dengar,” ujar beliau. Karena itu, para orang tua diimbau untuk sering memperdengarkan hal-hal yang baik di telinga anak-anaknya.
Begitu pula dengan penglihatan. Apa yang dilihat anak-anak akan menjadi bagian dari pembentukan jiwanya. Maka, beliau berpesan agar orang tua memberikan tontonan yang baik dan mendidik.
Yang terakhir adalah hati. Orang tua didorong untuk membimbing anak agar memiliki hati yang selalu berharap kepada Allah semata, bukan kepada selain-Nya.
Tak lupa, Ustadz Burhan juga mengingatkan pentingnya doa orang tua, perbaikan diri yang terus-menerus, serta perhatian serius terhadap pendidikan anak. Semua itu merupakan bagian dari ikhtiar agar lahir generasi shalih-shalihah yang tangguh dan tidak mudah goyah dalam menghadapi tantangan zaman.
Acara ditutup pukul 14.30 WIB. Para tamu undangan meninggalkan lokasi dengan wajah sumringah dan semangat baru untuk lebih memperhatikan pendidikan dan pembinaan karakter putra-putrinya.
