Boyolali (Ahad, 27 Juli 2025) — Baitul Qur’an (BTQ) Al Furqon menyelenggarakan kegiatan temu wali santriwan-santriwati dari seluruh unit pembinaan, meliputi Unit TPA, KTA (Kelompok Tadarrus Al-Qur’an), dan Unit Tahfizh. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Dakwah Pusat Al Furqon Lentera Umat, Dawung, Butuh, Mojosongo, Boyolali.
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan terbagi dalam dua sesi utama. Sesi pertama diisi dengan tausiyah dan arahan dari pembina BTQ Al Furqon, Ustadz Hasan Abu Ayyub, yang menyampaikan materi bertajuk “Tiga Hal yang Harus Dihindari dalam Mendidik Anak”.
Dalam penyampaiannya, beliau menekankan tiga hal besar yang wajib dijauhi oleh orang tua dalam upaya mencetak generasi shalih dan shalihah:
- Menghindari Kekerasan Fisik dalam Mendidik Anak
Orang tua hendaknya menggunakan pendekatan lemah lembut, namun tetap tegas dan konsisten. Kekerasan justru akan memicu pembangkangan dan menjadikan kekerasan sebagai pola penyelesaian masalah dalam diri anak. - Menjauhi Ketidakadilan Antar Anak
Sikap tidak adil akan menumbuhkan benih kebencian antar saudara, bahkan terhadap orang tua sendiri. Anak merekam perlakuan ini dan dampaknya bisa mengganggu kesehatan mental serta hubungan jangka panjang dalam keluarga. - Berhati-hati terhadap Asupan Haram
Orang tua harus memastikan bahwa setiap harta yang masuk ke rumah berasal dari sumber halal. Makanan haram yang dikonsumsi anak dapat membawa dampak buruk bagi akhlak dan perilakunya.

Sesi kedua dilanjutkan dengan penerimaan laporan hasil belajar santri, di mana para wali murid diarahkan untuk bertemu langsung dengan wali kelas masing-masing. Dalam suasana hangat dan penuh perhatian, ustadz dan ustadzah pengampu menyampaikan perkembangan akademik, adab, dan hafalan putra-putri mereka.
Dengan penuh antusias, para orang tua menyimak paparan tersebut dan menyampaikan berbagai pertanyaan serta harapan. Diharapkan, dari pertemuan ini terjalin sinergi yang lebih kuat antara pihak BTQ Al Furqon dan para wali santri, agar pendidikan anak berjalan optimal baik di lembaga maupun di rumah.

Acara ditutup pada pukul 10.30 WIB. Para orang tua pun pulang dengan membawa laporan capaian santri sekaligus bekal semangat dan kesadaran baru dalam menjalankan peran mulia sebagai pendidik pertama dan utama bagi buah hati mereka.